Beton yang terbuat dari pasir, kerikil dan semen memang semakin banyak digunakan dan diaplikasikan di bidang konstruksi. Harganya yang ekonomis, sifatnya yang mudah ditemukan dan keunggulan lainnya yang membuat beton dipilih oleh banyak orang sebagai salah satu material untuk mendirikan berbagai bangunan.

Namun, dibalik kelebihannya, beton juga memiliki beberapa kekurangan jika aplikasinya tidak tepat.



Beton adalah material yang padat dan tahan air sehingga sifatnya tidak bisa menyerap atau meloloskan air. Dengan kata lain, penggunaan beton pada konstruksi jalan dapat menyebabkan genangan air terutama saat hujan deras dan dapat menyebabkan banjir.

Apa itu Beton Berpori ?

Beton berpori: Kelebihan dan Kekurangan Seperti namanya, beton berpori adalah jenis beton yang memiliki pori sehingga dapat meloloskan air. Beton ini dapat dibuat dengan mengeliminasi salah satu material yang biasa digunakan untuk membuat beton, yaitu agregat halus atau pasir.

Dalam beton biasa, agregat halus atau pasir digunakan untuk menutup besarnya pori-pori yang diciptakan oleh agregat kasar atau kerikil. Oleh karena itu, menyingkirkan pasir sebagai salah satu material beton dapat menghasilkan beton yang berpori.

Beton Berpori

Beton berpori dapat disebut sebagai no fines concrete, permeconcrete atau pervious concrete. Beton berpori dapat dibuat dengan mencampur semen, air dan agregat kasar yang ditambah dengan admixture atau bahan tambahan. Beton berpori juga dapat dibuat dengan menggunakan sedikit agregat halus yang dicampur dengan bahan pembuatan beton lainnya.

Penggunaan agregat halus yang minim atau bahkan tidak sama sekali membuat beton berpori memiliki berat jenis yang lebih rendah dibanding beton normal. Berikut ini beberapa kelebihan beton berpori.

Kelebihan Beton Berpori  

1. Ramah lingkungan

Beton berpori sangat ramah lingkungan karena dapat meloloskan air. Tidak seperti beton normal atau beton biasa yang cenderung tahan air dan tidak mampu meloloskan air, beton berpori justru dapat digunakan untuk membuat sumur resapan. Dengan menggunakan beton berpori, air tetap dapat meresap ke dalam tanah sehingga tidak menimbulkan banjir saat terjadi hujan deras.

beton porous ramah lingkungan

2. Kebutuhan semen berkurang

Beton berpori dibuat tanpa menggunakan agregat halus (pasir) atau hanya menggunakan sedikit agregat halus. Semakin banyak pasir atau agregat halus yang digunakan dalam membuat beton, akan semakin banyak pula semen yang dibutuhkan untuk merekatkan bahan tersebut. 

Ini karena luas permukaan material akan semakin besar jika ukuran material semakin kecil. Dengan kata lain, semen yang dibutuhkan untuk membuat beton berpori jauh lebih sedikit dibanding kebutuhan semen untuk membuat beton biasa. 

Berbeda dengan Jayamix (Baca selengkapnya laman pada : Harga Beton Jayamix) yang proses pembuatannya mengharuskan semen dalam jumlah besar ketika mutu beton yang diinginkan dengan kuat tekan dan tarik yang tinggi.

3. Bobot ringan

Pasir merupakan salah satu material yang berat. Oleh karena itu, penggunaan pasir dalam beton biasa dapat membuat beton menjadi berat. dengan mengurangi atau bahkan menghilangkan elemen pasir dalam beton, bobot beton jelas akan menjadi lebih ringan.

4. Low Shrinkage

Material apa pun, termasuk beton, dapat menyusut saat mengeras atau mengering. Dibandingkan dengan beton normal, beton berpori akan mengalami penyusutan total sekitar setengah dari beton padat atau beton biasa saat mengering atau mengeras. 

Tingkat penyusutannya juga jauh lebih cepat. Dengan karakteristik ini, risiko retak yang dapat dialami beton berpori jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan beton biasa.

5. Cara pembuatannya sederhana

Jika dibandingkan dengan beton biasa, beton berpori tidak membutuhkan banyak agregat halus. Dengan kata lain, Anda tidak perlu memperhitungkan seberapa banyak material atau agregat halus yang perlu ditambahkan. Oleh karena itu, pembuatan beton berpori menjadi lebih sederhana dan cepat dibandingkan beton biasa.

Namun pada proses pembuatannya disarankan untuk mengikuti anjuran sesuai yang telah pada laman ini untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan agar aman.

6. Tahan panas

Dibandingkan dengan bata merah, beton berpori cenderung lebih tahan panas. Selain itu, beton berpori juga dapat mengurangi panas di dalam bangunan karena pori-porinya dapat berperan seperti halnya ventilasi udara. 

7. Peredam suara yang baik

Gesekan atau tapak ban sering menimbulkan suara yang mengganggu, dengan beton berpori efek berisik dapat lebih terminimalisir ketika kendaraan melintas.

8. Ekonomis

Kelebihan lain beton berpori yang tidak kalah penting adalah dari sisi ekonomisnya. Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, beton berpori hanya membutuhkan sedikit agregat halus atau bahkan tidak menggunakan agregat halus sama sekali. Hal ini membuat biaya yang harus dikeluarkan pun berkurang karena Anda tidak perlu membeli banyak pasir.

Sifat beton berpori yang ringan dan sederhana, membuat proses pembuatannya lebih mudah dan lebih cepat dibandingkan beton biasa. Waktu yang dapat dihemat dan tenaga yang dapat dihemat akan membuat biaya yang dikeluarkan juga lebih hemat. 

Kekurangan Beton Berpori

Selain kelebihan yang telah disebutkan, beton berpori juga memiliki beberapa kekurangan berikut.

1. Kuat tekan rendah

Sebelumnya, telah diuraikan bahwa salah satu kelebihan dari beton berpori adalah sifatnya yang ringan, jauh lebih ringan dibanding beton biasa. Sifat ini memang dapat menjadi kelebihan beton berpori sehingga mempercepat dan mempermudah proses pembangunan. Namun, dari segi kekuatan, beton berpori kalah dari beton biasa.

Dengan kata lain, bobot beton berpori yang ringan membuat kuat tekannya sangat rendah sehingga berimbas pada aplikasi yang sangat terbatas.

2. Porous

Pori-pori yang ada pada beton berpori merupakan kelebihan yang membuat beton jenis ini dapat meloloskan air. Sifat ini membuat beton berpori sangat cocok digunakan sebagai material sumur resapan air. Walau begitu, sifat porous pada jenis beton ini juga memiliki kekurangan. 

Karakteristik beton berpori yang dapat meloloskan air akan membuat umur beton jenis ini lebih singkat dari beton biasa. Ini karena adanya pori pada beton membuat udara atau air dapat masuk dengan leluasa, membuat tulangan beton yang terbuat dari logam lebih mudah berkarat; tidak seperti beton biasa yang padat, tidak memungkinkan air atau udara masuk ke dalam dan membuat tulangan beton berkarat.

Penutup

Sama seperti beton biasa, beton berpori juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Kunci penggunaan kedua jenis beton ini adalah dengan memperhatikan kebutuhan sebelum membangun.

Direkomendasikan untuk pembuatan beton ini dapat mengacu pada hasil penelitian yang sudah ditetapkan oleh lembaga yang legal untuk menjaga keamanan Anda